Jumat, 04 April 2008

Dongeng Islami (30/03/2008)

Wuih... keren banget pengajian kemaren.
Eh... iya lupa, pengajian ini bertemakan Memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Pengajian ini mengingatkan kita akan hasil dan Pengorbanan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang mana semasa beliau masih hidup memperjuangkan dan membela Allah dan menyiarkan agama Islam.

Oya sampe lupa, yang ngisi nih pengajian namanya Ustad Sayid, dan biasanya disebut dengan Kak Satria Baja Islam. He... he... he... lucu yah nama panggilannya.

Acara ini diselenggarakan di Masjid Joyopranan yang kita cintai itu loh... Tau gak tempatnya dimana??? Hayo tebak??? Masa sih gak tau dimana tempatnya??? Haduh payah kalo gak tau. Baiklah diriku akan memberitaukan dimana letak masjid tersebut. Atau mungkin diriku memberi CLUE atau PETUNJUK-nya aja gimana???


petunjuknya adalah.....
Mari kita tanya peta. Mari kita panggil PETA tiga kali.

Peta...
Peta...
Peta...

Mau tau dimana letak masjid Joyopranan???

Letak masjid Joyopranan berada ditengah-tengah kampung Joyopranan, yang bagian baratnya adalah rumah Lek Zarngan, Sebelah timur adalah kebun, sebelah utara adalah rumah kosong, dan sebelah selatan adalah kebun juga. Nah didekat Masjid Joyopranan ada Rumah Mas Ali dan Mas Bowo lho...

Yang menjadi ketua panitia dalam pengajian kemaren itu ternyata mas Bowo sendiri. Wah beliau ini emang berbakat dalam mengurusi adek-adek dan kakak-kakak remaja lho. eh omong-omong mas Bowo ini ternyata masih single fighter utawa masih ngejomblo (piss yak mas).

Wah, ternyata mas Bowo sekarang menjadi ustad muda di kampung kita ini. Lihatkan poto yang ada disebelah... He... beliau lagi sibuk tuh ternyata untuk menghubungi ustad Ksatria Baja Islam yang juga mengisi pengajian kemaren.

Nah yang dibelakang mas atau ustad muda Bowo itu adalah Mas Faruq yang juga salah satu calon dan penerus ustad Bowo lho. Oya masih banyak lagi lho yang mengurusi dan menjadi panitia dalam pengajian dongeng islami kemaren.

Wah ternyata banyak yak, kakak-kakak remaja dan adek-adek yang ada didaerah Joyopranan.
Mungkin ini sedikit kisah dan salah satu cerita dari saya dan kegiatan yang ada didalam wilayah saya.



Salam Hangat Untuk Pembaca
Kampung Joyopranan

Historical of Pengajian Joyopranan

Pengajian Al-Fatah dan Al-Munawarah merupakan pengajian anak-anak yang berada di kampung Joyopranan Kotagede Yogyakarta. Pengajian ini berdiri pada tahun 1950 dengan anggota anak-anak Joyopranan. Pada mulanya aktivitas yang dilakukan pengajian ini adalah tadarus keliling dari rumah ke-rumah. Awal berdirinya pengajian ini diawali dari perkumpulan anak-anak dan remaja yang setiap hari mengaji di langgar dhuwur Joyopranan. Dari sinilah tercetus untuk merintis sebuah komunitas kegamaan yang merupakan embrio dari pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah. Aktivitas pengajian ini tidak hanya di kampung Joyopranan tetapi juga di luar Joyopranan. Pengajian Al-Fatah dikhususkan untuk anak laki-laki, sedangkan pengajian Al-Munawwarah dikhususkan untuk anak perempuan.

Sebelum dibangun masjid Joyopranan, markas pengajian Al-Fatah berada di langgar Dhuwur Joyopranan, yang sekarang sisa bangunannya masih dipertahankan di depan masjid Joyopranan. Adapun markas pengajian Al-Munawarah berada di mushola Joyopranan yang jaraknya 10 meter dari langgar dhuwur Joyopranan.

Pada era tahun 80’an pengajian Al-fatah dan Al-Munawwarah unjuk gigi dengan mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan pengajian lain. Pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah mulai dikenal di Kotagede dan sekitarnya. Dengan keikutsertaan diberbagai perlombaan di tingkat kecamatan ternyata membawa motivasi bagi anak-anak Al-Fatah dan Al-Munawwarah untuk lebih maju. Al-Fatah dan Al-Munawwarah menjadi maskot kampung Joyopranan.

Pada dekade berikutnya yaitu tahun 90’an Al-Fatah dan Al-Munawwarah tidak pernah absen dalam kegiatan-kegiatan Islami di Kotagede. Di Kotagede pengajian-pengajian anak-anak bernaung dalam dua organisasi yaitu GPAKS dan FOKOPA. GPAKS (Gabungan Pengajian Kotagede Selatan) lingkupnya lebih kecil yaitu hanya beranggotakan pengajian-pengajian di wilayah Kotagede selatan. FOKOPA (Forum Koordinasi Pengajian Anak) arah sasarannya pada pengajian anak-anak di Kotagede utara. Aktivitas kegamaan pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah dibawah naungan GPAKS, bahkan para pengasuhnya pun banyak yang ditarik di GPAKS menjadi pengurus inti. Pada tahun 90’an pengasuh pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah antara lain Mbak Yayak, Mbak Endang, Mbak Kusni, Mas Iwan, Mas Heru, Mas Zarngan, dan Mas Hasan.

Setiap syawalan pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah selalu menampilkan drama kolosal arahan dari mbak Yayak. Sehabis shubuhan anak-anak seperti dik Bowo, dik Ferdi, dik fendi dan lain-lain dilatih oleh mbak Yayak dengan tema yang berbagai macam.

Pada tahun 1993 drama yang dimainkan oleh adik-adaik Al-Fatah dan Al-Munawwarah adalah Ande-ande lumut. Tahun berikutnya 1994 drama yang dimainkan berjudul White Snake Legend. Tahun 1995 drama yang dimainkan adalah Si Doel Anak Sekolahan. Hanya drama Si Doel Anak Sekolahan yang dimainkan tidak bertepatan dengan Syawalan. Drama ini dimainkan ketika RI merayakan ulang tahun emasnya yang ke-50.

Setelah tahun 1995 pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah mengalami stagnasi sampai tahun 2000. Pengasuh pengajian pada masa itu banyak yang mendapatkan pekerjaan di luar Joyopranan. Selain itu banyak para pengasuh yang meninggalkan masa lajangnya. Pengajian anak-anak Al-Fatah dan Al-Munawwarah bagaikan kerikil di jalanan yang tidak tersentuh. Pengelolaan pengajian ini tidak menarik dan aktivitas keagamaan ke luar kampung sangat kurang. Teringat oleh benak penulis ketika habis Sholat Tarawih tidak ada kegiatan yang menarik minat anak-anak, sehingga anak-anak ramai sendiri. Takbiran pun tidak ikut sehingga anak-anak hanya menonton pengajian lain yang mengikuti takbiran. Fenomena ini sangat memukul hati adik-adik pada waktu itu yang hanya menonton dan melamun.

Tahun 2003 pengajian ini sedikit agak merangkak naik walaupun harus membanting tulang untuk membangkitkan kembali. Penulis dan teman-teman berusaha untuk membangkitkan kejayaan yang pernah hilang.

Tahun 2004 pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah mulai kembali bergabung dengan GPAKS. Kegiatan-kegiatan yang diadakan GPAKS mulai diikuti oleh pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah. Pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah mulai unjuk gigi dalam takbiran yang diadakan GPAKS dengan menampilkan lampion Al-Qur’an. Tahun berikutnya (2005) penulis mengadakan rapat besar-besaran untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Takmir Masjid Joyopranan mulai dilibatkan dan sejak saat itu pengajian ini dibawah naungan Takmir. Rapat yang dihadiri pemuda, bapak muda, dan para pengurus kampung itu sepakat bahwa pengajian anak-anak harus dibesarkan. Anggaran yang dicanangkankanpun lebih dari dua juta. Peristiwa ini merupakan pertama kali dalam sejarah pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah.

Sebelumnya anggaran yang diperlukan tidak sebesar itu dan kegiatanpun tidak sebanyak tahun 2005. Selain mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh GPAKS maupun FOKOPA, anak-anak juga mengikuti takbiran. Takbiran tahun 2005 adalah pertamakalinya ikut dengan FOKOPA.

Lampionpun tak tanggung-tanggung yaitu replika kapal yang menghabiskan dengan dana 1,5 juta lebih. Setelah itu banyak yang menyayangkan terhadap anggaran itu, tetapi mas Bowo dan kawan-kawan tetap jalan terus. Bagi penulis ketidak setujuan itu merupakan hal yang biasa, tujuan harus dicapai walaupun harus menutup kedua kuping.

Tahun 2007 dan Tahun 2008 Pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah mulai diperhitungkan dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh GPAKS maupun FOKOPA. Tahun 2007 lampion takbiran pengajian kita adalah kereta api dan tahun berikutnya adalah kereta kencana. Selama dua tahun (2006 dan 2007) banyak piala yang didapat antara lain Juara I Kreativitas terbaik dan Juara II Kategori non Musik (Takbiran FOKOPA tahun 2006), Juara I, II Putra dan Putri (Lomba HW tahun 2007), Juara I Lomba Adzan (FOKOPA tahun 2007), Juara Terbaik Lampion (Takbiran FOKOPA, tahun 2007). Demikian dulu sejarah singkat dari pengajian Al-Fatah dan Al-Munawwarah semoga selalu sukses. !!!!!